Penelitian Dayeuhkolot

English version -> https://merlyna.org/dayeuhkolot-research/

WORK-in-PROGRESS — sebuah catatan untuk diri saya sendiri, tidak ada orang lain yang membaca ini, kecuali orang-orang tertentu yang saya percayai untuk berbagi 🙂

Dalam dua tahun terakhir, saya telah meneliti hubungan antara limbah industri tekstil dan dampak jangka panjang terhadap kesehatan manusia, yang parah/serius dan bahkan mengancam jiwa/mengakibatkan kematian. Secara khusus, saya menelaah data dari CitarumWHO menyebutnya sungai paling tercemar di duniadan toksisitas logam berat di air, terutama di daerah hulu, Dayeuhkolot dan sekitarnya. Suatu hari nanti, begitu saya cukup sehat and kuat, saya ingin kembali ke “rumah” (Dayeuhkolot adalah tempat saya dilahirkan dan dibesarkan) dan idealnya sih melakukan penyelidikan terhadap orang-orang yang lahir dan dibesarkan di sana, terutama mereka yang lahir pada tahun 1970-an-1980-an. [Tapi pas kemarin pulang, ternyata sulit sekali menemukan orang2 ini, hampir mustahil. Lalu, kalaupun ada yg kena dampak pencemaran, ada ‘rumor’ tentang orang2 yang meninggal (karena kanker), tidak ada rekor dari kesehatan/kematian orang2 ini. Jadi, entah ya musti gimana.]

Baru-baru ini, sekitar tahun 2020, ada semacam proyek pembersihan pemerintah, jadi di tahun2 itu sungai Citarum terlihat lebih bersih. Tapi, menurut beberapa penggiat lingkungan, proyek pembersihan itu hanya menghasilkan perubahan sementara karena tidak mengatasi akar permasalahannya—pengelolaan limbah industri tekstil.

Jumlah total pabrik tekstil di sana saat ini jauh lebih sedikit dibandingkan 3-4 dekade lalu. Industri tersebut dimulai pada tahun 1960-an dan kawasan tersebut ditetapkan sebagai kawasan industri tekstil nasional pada tahun 1969 oleh Presiden Suharto. Dengan penunjukan resmi, jumlah pabrik tekstil tumbuh secara eksponensial pada tahun 1970-an. Untuk menarik lebih banyak investasi asing, Suharto melonggarkan peraturan untuk mendapatkan izin perusahaan. Analisis dampak lingkungan tidak diperlukan untuk mendapatkan izin operasional. Akibatnya, perusahaan tidak harus bertanggung jawab dalam mengelola air limbahnya sendiri. Puncak industri tekstil terjadi pada tahun 1980-an, dengan beroperasinya sekitar 3.000 pabrik yang terletak di sekitar sungai dari Dayeuhkolot hingga Majalaya.

Saat saya tinggal di sana, daerah tersebut memiliki konsentrasi pabrik tekstil tertinggi. Mereka yang lahir pada tahun 1970-an-1980-an terkena dampak yang signifikan, dan dampak ini kemungkinan besar berlangsung lama, bertahan hingga dewasa.

Gambar 1. Skema hubungan antara sumber logam berat dan paparan terhadap manusia (sumber: Jyothi, 2021)

Paparan kronis terhadap logam berat, meskipun dalam dosis rendah, dapat merusak kesehatan manusia (lihat Gambar 1). Penelitian di tempat lain (India, Amerika Serikat) mengungkapkan bahwa karsinogen genotoksik, yaitu bahan kimia yang menimbulkan karsinogenisitas melalui induksi mutasi, menimbulkan risiko kanker bagi manusia bahkan pada dosis yang sangat rendah dan jauh lebih berbahaya bagi anak-anak daripada orang dewasa. Paparan pra-kelahiran dan anak usia dini terhadap karsinogen genotoksik dapat mempengaruhi sifat interaksi DNA, secara signifikan meningkatkan risiko kanker di masa depan. Selain itu, beberapa penelitian berpendapat bahwa paparan semacam itu memiliki hubungan sebab-akibat (kausalitas) langsung dan bahkan memfasilitasi peristiwa onkogenik (terjadinya kanker) di kemudian hari di masa dewasa dan bertindak sebagai penyumbang mekanisme dasar perkembangan penyakit masa dewasa.

Ada 444 pabrik tekstil di sepanjang sungai Citarum pada tahun 2020, menurun dari sekitar 800 pada tahun 2014. Namun, dampak parah dari industri tersebut masih dialami anak-anak Dayeuhkolot tahun 2020-an. Data saya dari tahun itu (lihat tabel di bawah) masih menunjukkan tingkat logam berat yang sangat tinggi di dalam air. Selain menghadapi pencemaran udara dan air yang dialami di tempat lain di Indonesia, terutama di daerah perkotaan, masyarakat Dayeuhkolot, terutama yang terpapar racun selama masa pra-kelahiran dan anak usia dini, dilaporkan mengalami masalah-masalah berikut (data dari beberapa tahun terakhir): dermatitis, ruam kontak, masalah pencernaan (gastrointestinal), keterlambatan perkembangan anak (termasuk defisit intelektual), gagal ginjal, bronkitis kronis, dan munculnya pelbagai jenis tumor (termasuk yang ganas).

Di bawah ini adalah data terbaru tentang kandungan logam berat di dalam air dan daftar dampak terkaitnya terhadap kesehatan manusia, yang dikumpulkan dari berbagai sumber.

Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa di semua titik data tingkat unsur logam berat sangat tinggi. Untuk 9 elemen, kecuali Mn (Mangan) dimana Bale Kambang (BK) menampilkan level tertinggi, level Dayeuhkolot (DK) adalah yang tertinggi.

DAMPAK TOKSISITAS LOGAM BERAT TERHADAP KESEHATAN MANUSIA

merah = mempengaruhi DayeuhKolot

Harap perhatikan bagaimana sebagian besar bersifat karsinogenik.

Ag PERAK

  • Kerusakan hati
  • Kerusakan ginjal
  • Gangguan percernaan (gastrointestinal).
  • Iritasi & gangguan kulit dan mata
  • Masalah pernapasan
  • Perubahan hematologis

As ARSENIK

  • Disfungsi kardiovaskular
  • Gangguan kulit dan rambut
  • Cedera SSP (sistem saraf pusat)
  • Gangguan percernaan
  • Kerusakan hati
  • Karsinogenik (meningkatkan risiko kanker): kanker usus besar, lambung, ginjal, paru-paru, dan nasofaring
  • Kanker (kausalitas): limfoma pankreas dan non-Hodgkin


Cd KADMIUM

  • Bronkitis
  • Infeksi kulit
  • Penyakit tulang degeneratif
  • Disfungsi ginjal
  • Kerusakan hati
  • Gangguan percernaan
  • Cedera paru-paru
  • Kanker: kanker payudara, kerongkongan, usus, paru-paru, lambung, testis, dan (kemungkinan) kandung empedu
  • Karsinogenik: pankreas, darah (myeloid kronis dan leukemia limfoblastik)
  • Penyakit kardiovaskular
  • Gangguan pada metabolisme Zn dan Cu
  • Mempengaruhi metabolisme kalsium, fosfor, dan tulang

Co KOBAL

  • Gangguan neurologis (misalnya gangguan pendengaran dan penglihatan)
  • Defisit kardiovaskular
  • Defisit endokrin
  • Karsinogenik


Cu TEMBAGA

  • Iritasi dan gangguan sistem saraf pusat (SSP)
  • Iritasi dan korosi mukosa yang parah
  • Kerusakan kapiler
  • Hemolisis akut
  • Disfungsi ginjal
  • Kerusakan organ: hati, otak, ginjal, dan kornea.

Cr KROMIUM

  • Disfungsi ginjal
  • Gangguan percernaan
  • Penyakit kulit
  • Karsinogenik: kanker paru-paru, laring, kandung kemih, ginjal, testis, tulang, dan tiroid

Fe BESI

  • Karsinogenik
  • Kanker paru-paru
  • Iritasi kulit
  • Anemia
  • Diabetes

Hg MERKURI

  • Cedera sistem saraf pusat (SSP) atau gangguan neurologis
  • Disfungsi ginjal
  • Ulserasi organ pencernaan
  • Hepatotoksisitas
  • Karsinogenik
  • penyakit minimata
  • Jika melewati penghalang plasenta dapat menyebabkan kematian intra-uterus, respirasi janin, dan lahir mati

Mn MANGAN

  • Gangguan neurologis
  • Penurunan tekanan darah sistolik
  • Ekskresi 17-ketosteroid yang terganggu
  • Karsinogenik
  • Gangguan hemolitik: perubahan eritropoiesis dan pembentukan granulosit

Ni NIKEL

  • Embrio beracun dan efek nefrotoksik
  • Alergi kulit dan dermatitis kontak
  • Fibrosis paru-paru
  • Kanker saluran pernapasan

Pb TIMBAL

  • Cedera sistem saraf pusat (SSP)
  • Disfungsi paru-paru
  • Perubahan hematologis (anemia)
  • Gangguan pencernaan
  • Kerusakan hati
  • Berkurangnya fungsi paru
  • Disfungsi kardiovaskular
  • Karsinogenik: kanker ginjal, paru-paru, otak, laring, kandung kemih, dan pankreas

Zn SENG

  • Kelesuan otak, defisit saraf fokal
  • Gangguan pernapasan
  • Kerusakan organ: pankreas, prostat, tulang, otot, hati, dan sistem gastrointestinal (GI).
  • Peningkatan risiko anemia
  • Karsinogenik: kanker prostat
  • Meningkatkan gejala penyakit Alzheimer

DAFTAR PUSTAKA

Sumber ilmiah:

  • Rachmaningrum, M. (2015). Konsentrasi Logam Berat Kadmium (Cd) pada Perairan Sungai Citarum Hulu Segmen Dayeuhkolot-Nanjung. Jurnal Reka Lingkungan3(1), 19-29.
  • Desriyan, R. (2015) Identifikasi pencemaran logam berat timbal (Pb) pada perairan Sungai Citarum Hulu segmen Dayeuhkolot sampai Nanjung. Jurnal Reka Lingkungan 3.1: 41-52.
  • Wardani, E. (2018). Identifikasi pencemaran logam berat raksa di sungai citarum hulu Jawa Barat. Jurnal Teknik Kimia Indonesia8(1), 17-23.
  • Budiman, B. T. P., Dhahiyat, Y., & Rustikawati, I. (2012). Bioakumulasi logam berat Pb (Timbal) dan Cd (Kadmium) pada daging ikan yang tertangkap di Sungai Citarum Hulu. Jurnal Perikanan Kelautan3(4).
  • Utami, A. W. (2019). Kualitas Air Sungai Citarum. 10.31227/osf.io/m3ha2
  • Handayani, C. O., Sukarjo, S., & Dewi, T. (2022). Penilaian Tingkat Cemaran Logam Berat Pada Lahan Pertanian di Hulu Sungai Citarum, Jawa Barat. Jurnal Ilmu Lingkungan.
  • Komarudin, D., & Hidayat, F. (2021). Analisis Kadar Cemaran Logam Berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) Pada Air Tanah Di Perumahan Perumnas Bekasi. ISTA Online Technologi Journal2(1), 8-13.
  • Ayu, A. T., & Roosmini, D. (2014) Uji Toksisitas Akut pada IPAL Terpadu Kawasan Industri Tekstil Terhadap Daphnia Magna di Dayeuhkolot. Jurnal Teknik Lingkungan, 20(2): 109-119.
  • Sudarningsih, S. (2020, June). Karakteristik Logam Berat dan hubungannya terhadap Parameter Magnetik Sedimen Sungai Citarum, sebagai Studi Awal Kajian Kemagnetan Lingkungan Di Sungai Citarum, Bandung Jawa Barat. In Seminar internasional The 7th National Conference Paleo, Rock and Environmental Magnetism (PREM) di Bandung.
  • Sharma, R. K., & Agrawal, M. (2005). Biological effects of heavy metals: an overview. Journal of environmental Biology26(2), 301-313.
  • Balali-Mood, M., Naseri, K., Tahergorabi, Z., Khazdair, M. R., & Sadeghi, M. (2021). Toxic mechanisms of five heavy metals: mercury, lead, chromium, cadmium, and arsenic. Frontiers in pharmacology12.
  • Plum, L. M., Rink, L., & Haase, H. (2010). The essential toxin: impact of zinc on human health. International journal of environmental research and public health7(4), 1342-1365.
  • Prasad, A. S., & Oberleas, D. (1976). Trace elements in human health and disease (No. 616.399 T7/2 v.). New York: Academic Press.
  • Athar, M., & Vohora, S. B. (1995). Heavy metals and environment. New Age International.
  • Järup, L. (2003). Hazards of heavy metal contamination. British medical bulletin68(1), 167-182.
  • Brown, S. S., & Kodama, Y. (1986). Toxicology of Metals: Clinical and Experimental Research. Kitakyushu City, Japan, 27-31 July 1986, 1987.
  • Krishnamurti, C.R. and Pushpa Viswanathan. (1991). Copper in the Indian environment and its human health implications. In: Toxic metals in Indian environment. (Eds: C.R. KrishnaMurti, and Pushpa Viswanathan). Tata McGraw Hill Pub., pp 188-198.
  • McLaughlin, M. J., Parker, D. R., & Clarke, J. M. (1999). Metals and micronutrients–food safety issues. Field crops research60(1-2), 143-163.
  • Järup, L., Berglund, M., Elinder, C. G., Nordberg, G., & Vanter, M. (1998). Health effects of cadmium exposure–a review of the literature and a risk estimate. Scandinavian journal of work, environment & health, 1-51.
  • EPA (2002). Nickel and Nickel Compound. Pollution Prevention Fact Sheet, 96, 1-2.
  • Kasprzak, K. S., Sunderman Jr, F. W., & Salnikow, K. (2003). Nickel carcinogenesis. Mutation Research/Fundamental and Molecular Mechanisms of Mutagenesis533(1-2), 67-97.
  • Wu, M. M., Kuo, T. L., Hwang, Y. H., & Chen, C. J. (1989). Dose-response relation between arsenic concentration in well water and mortality from cancers and vascular diseases. American journal of epidemiology130(6), 1123-1132.Microsoft Word – Biological Effects.doc
  • ATSDR (Agency for Toxic Substances and Disease Registry) (2000). Toxicological profile for arsenic. U.S. Department of health and human services, Public Health Service, A-5.
  • Chen, C. L., Hsu, L. I., Chiou, H. Y., Hsueh, Y. M., Chen, S. Y., Wu, M. M., … & Blackfoot Disease Study Group. (2004). Ingested arsenic, cigarette smoking, and lung cancer risk: a follow-up study in arseniasis-endemic areas in Taiwan. Jama292(24), 2984-2990.
  • O’Brien, T. J., Ceryak, S., & Patierno, S. R. (2003). Complexities of chromium carcinogenesis: role of cellular response, repair and recovery mechanisms. Mutation Research/Fundamental and Molecular Mechanisms of Mutagenesis533(1-2), 3-36.
  • Leyssens, L., Vinck, B., Van Der Straeten, C., Wuyts, F., & Maes, L. (2017). Cobalt toxicity in humans—A review of the potential sources and systemic health effects. Toxicology387, 43-56.
  • Kazantzis, G. (1981). Role of cobalt, iron, lead, manganese, mercury, platinum, selenium, and titanium in carcinogenesis. Environmental Health Perspectives40, 143-161.
  • Jamil, S. N. (2010). Removal of Iron (II) Using Various Activated Sludge (Doctoral dissertation, UMP).
  • Drake, P. L., & Hazelwood, K. J. (2005). Exposure-related health effects of silver and silver compounds: a review. The Annals of occupational hygiene49(7), 575-585.
  • Shrader-Frechette, K., & Biondo, A. M. (2020). Protecting children from toxic waste: data-usability evaluation can deter flawed Cleanup. International Journal of Environmental Research and Public Health17(2), 424.
  • Tokar, E. J., Qu, W., & Waalkes, M. P. (2011). Arsenic, stem cells, and the developmental basis of adult cancer. Toxicological sciences120(suppl_1), S192-S203.
  • Gallicchio, V. S., & Harper, J. (2021). Role of Heavy Metals in the Incidence of Human Cancers. Heavy Metals-Their Environmental Impacts and Mitigation.
  • Ali, M. M., Hossain, D., Al-Imran, M., Khan, S., Begum, M., & Osman, M. H. (2021). Environmental Pollution with Heavy Metals: A Public Health Concern. In Heavy Metals-Their Environmental Impacts and Mitigation. IntechOpen.
  • Jyothi, N. R. (2020). Heavy metal sources and their effects on human health. Heavy Metals-Their Environmental Impacts and Mitigation.

Sumber media:

  • https://www.theguardian.com/global-development/2020/nov/02/rotten-river-life-on-one-of-the-worlds-most-polluted-waterways-photo-essay
  • https://www.thejakartapost.com/news/2020/02/27/west-java-court-declares-textile-company-guilty-of-polluting-citarum-river.html
  • https://www.dw.com/en/once-upon-a-river-indonesias-polluted-citarum/a-60229238
  • https://earthjournalism.net/stories/fear-and-loathing-at-citarums-pollution-ground-zero
  • https://earthjournalism.net/stories/down-and-out-in-bandungs-dollar-city

Banner image: https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5508493/pasca-hujan-deras-dayeuhkolot-sempat-terendam-banjir-1-meter