BIO

[an English version is available here] [CV lengkap lihat di sini]

“Dalam perjalanan saya, dari seorang anak perempuan berkuncir dua di Dayeuhkolot sampai siapa saya sekarang, saya berhutang pada perempuan-perempuan dari generasi lalu yang telah merintis terbukanya pelbagai kesempatan bagi perempuan masa kini. Saya terinspirasi oleh perempuan-perempuan berani dan tangguh dalam kehidupan saya yang mengada, bertahan, dan berjuang, meskipun dikungkung patriarki. Saya memiliki harapan bahwa perempuan dari generasi mendatang akan terus melawan status quo dan memperjuangkan persamaan hak setiap hari.” (terjemahan dari Inggris)

Merlyna Lim, 2020 – disampaikan ketika dinobatkan sebagai salah satu dari 10 pemimpin dan peneliti perempuan yang mengubah dunia lewat pembelajaran inovatif, penelitian yang penuh terobosan baru, dan pemberdayaan masyarakat.

Berasal dari Dayeuhkolot (Indonesia), Merlyna Lim adalah adalah Canada Research Chair (in Digital Media & Global Network Society), posisi yang disahkan oleh Perdana Menteri dan Menristek Kanada dan dianugerahkan oleh pemerintah Kanada bagi para profesor-peneliti terbaik di dunia di bidangnya masing-masing. Merlyna juga adalah profesor, ilmuwan, pengajar, dan peneliti serta direktur ALiGN Media Lab di Carleton University di Ottawa, Kanada.

Merlyna mengepalai grup riset yang meneliti hubungan timbal-balik antara teknologi dan masyarakat, serta implikasi sosial dari teknologi, terutama media digital dan teknologi informasi, algoritme (media sosial), data, dan artificial intelligence. Dalam penelitiannya yang teranyar, dia mencoba menguraikan kompleksitas hubungan antara masyarakat dengan algoritma. “The algorithm is changing the way we connect to each other, but it doesn’t mean that algorithms predetermine whom we want to be connected with. Human contact still has agency. The complexity of this relationship is what I’m interested in.

Pada tahun 2016 Merlyna diangkat menjadi anggota Royal Society of Canada, sebuah akademi nasional yang mengakui kecemerlangan tokoh intelektual, peneliti, dan artis terpilih dalam memajukan pengetahuan dan pemahaman multidisipliner pada isu-isu penting di Kanada. Penghargaan lain diataranya datang dari Social Science and Humanities Research Council (Kanada), Canada Innovation Fund (Kanada), National Science Foundation (Amerika Serikat), Princeton University, Ford Foundation, Volkswagen Foundation (Jerman), East-West Center (AS), Open Society Foundations, University of Oxford, dan Royal Netherlands Academy of Arts and Sciences (Belanda). Merlyna dinobatkan sebagai salah satu “100 Perempuan Terinspiratif” dan menerima Kartini Award (2012), “100 Alumni ITB Yang Paling Terkenal” (2020), dan salah satu dari “25 Alumni Universitas Twente Paling Terkemuka” (2023). Di November 2021, Merlyna terpilih sebagai pemakalah Pidato Kebudayaan DKJ 2021.

Sepanjang karirnya, Merlyna Lim telah diundang untuk menyampaikan lebih dari 230 ceramah/presentasi di pelbagai negara dan diliput lebih dari 150 media, termasuk The GuardianAl Jazeera, and CBC News. Merlyna adalah alumni S1 Arsitektur ITB dan meraih PhD dalam bidang Science & Technology Studies dari University of Twente, Belanda. Sebelum pindah ke Kanada, dia pernah menjadi profesor peneliti dan pengajar di Princeton University, Arizona State University, dan University of Southern California.

Selain meneliti dan mengajar, Merlyna juga serius menekuni sisi-sisi lain dalam kehidupannya, seperti: musik/menyanyi, menggambar/melukis, dan heureuy :-). Mahasiswa-mahasiswa Carleton University menobatkan Merlyna sebagai the funniest professor (2018) dan the best dressed professor (2019) ;-). Sebagai  arsitek dan desainer muda, dia pernah memenangkan Honourable Mention untuk Design Your World Contest by the AutoDesk International and pemenang pertama Kompetisi Desain Kota Baru Parahyangan (dengan Space for Living Lab). Sewaktu SMA Merlyna menjadi juara di kompetisi mengambar pertama yang dia ikuti, Lomba Sketsa IMA Gunadharma ITB. Di tahun 2017, Merlyna mengikuti kompetisi menggambar kedua dalam hidupnya, dan menjadi juara 1 People’s Choice Award of Jackson’s Art Urban Sketching Competition. Di tahun 2020, dia menggelar pameran tunggal “Hands: Medium & Massage” yang disponsori oleh Ottawa Art Council dan pemkot Ottawa.

Merlyna juga adalah penyanyi yang suka bermain gitar dan piano. Sebagai mahasiswa, dia banyak menghabiskan waktu di PSM-ITB (Paduan Suara Mahasiswa ITB) dan memenangkan pelbagai penghargaan nasional dalam dunia tarik suara, termasuk Juara 1 Kompetisi Vocal Group Priangan. Selama kuliah di Belanda, Merlyna adalah lead vocalistkeyboardist, dan violinist 2 band asal Enschede, PPIE-MC dan 4U. Hari-hari ini, dia adalah penyanyi, curator, artistic producer, dan in-house arranger dari kelompok a cappella The Edoens.